Saturday, November 13, 2010

Hippocrates Outbond 2010 - Revision

Okay, i wrote again my adventure in Sukabumi. Lets Go!
Its begun when imma thinking about our senior :( He so kindness, he always kept my hand still warm when imma down....
But, another one with him, i can not .........

October 15, 2010, 06.00pm
Ternyata ya cinta itu tak seindah apa yang orang bicarakan. Mungkin karena aku telah merasakan sakitnya duluan. Ini semua berawal dari kejadian kemarin Jumat – Minggu, 8 – 10 Oktober 2010 ketika aku dan sebagian angkatan FK 2010 yang mengikuti kegiatan Hippocrates Outbond di Cipelang, Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia. Acaranya sebenarnya seru. Kami berangkat kesana dengan tronton (itulho mobil angkutan tentara, hwhwhw)Jumat siang sekitar 01.30pm, setelah menyelesaikan kuliah kami hari itu. Dan tibanya sekitar pukul 08.30pm. Trus harus jalan kaki lagi untuk mencapai lokasi HO kami, karena tak memungkinkan untuk tronton lewat dimalam hari berhubung udah gelap, ngga ada lampu jalan, juga jalannya yang agak tidak memungkinkan. Semua menyalakan senternya, dan mungkin aku salah satu yang senternya udah mulai ngadet, ckck. Puncaknya ketika aku, Deviana dan 2 teman baruku (yang ngga sekelompok bareng aku) yang ikut jurnet, senterku padam.
Capek sih capek tapi tak apalah, namanya juga mo Outbond, mo Hiking, ngarepin apaan sih? Yang enak-enakan? Nggak kan. Tentunya kita bakal dapat lebih dari itu. :)
Oh ya perkenalkan teman sekelompok aku ketika HO, Kelompok !0 HO 2010 :D
Ellen - Ketua kami :) Liani Anisara, Orlensia, Aurelia, Anis, Syifa, Marsha Marcellina, Vanessa, Deviana, Tiffany, and ME :D

Malam pertamanya, kami dibangunin (ntah jam berapa) untuk mengikuti semacam jurnet gituan, keliling jalan-jalan hutan yang setapak yang hanya bisa dilewati oleh 1 orang saja. Sialnya senterku udah padam, dan aku ngga bawa batre cadangannya. Jadi mataku agak kaburlah dalam gelapnya jalan. Ada 5 pos kalo ngga salah, dan perhentian terakhir adalah foto-foto dengan wajah yang penuh coretan hahahaha LOL. Karena dalam pos sebelumnya, kami dikerjain, dikasih tantangan, yang berhasil melewati tantangan itu atau nggak tetep dikasih sangsi yang sama. Dicoret, dikasih terasi, dikasih permen polo pada pos 2 dan permen itu harus bertahan sampe pos 5.
Paling gokil tau nggak, pada pos 1 aku tuh kebagian pasangan ma cowo (lupa namanya) untuk tantangan memindahkan buah Jeruk dari leher ke leher pasangan jangan sampe jatoh.
Sangsinya, yang berhasil ataupun kaga yaitu ngambil secuil terasi yang udah dipotong-potong oleh panitia.
Pos 2, memindahkan permen polo dari ujung kiri sampai ujung kanan (yaitu aku). Kita berjumlah 4 orang, jadi harus dapat memindahkan permen itu dengan sebuah tusuk gigi dalam kurun waktu 1 menit.
Sangsinya, mencelupkan tangan kita ke cairan adonan terasi (kalo ngga salah ya hehehe)
Pos 3, wajah kami dicoret coret ga jelas gitu. Aku dapet motif kumis diatas mulutku.
Pos 4, apa ya.. Udah lupa nih hehehe
Pos 5, foto-foto doank :D

Tau nggak, aku nyesel banget ga bisa menikmati indahnya kebersamaan, fantastic nya acara HO tahun ini, tahun pertama dimana aku berkuliah di Universitas Tarumanagara. Hari kedua, yaitu hari Sabtu aku kebagian kelompok “Nguk – nguk”, yang kami artikan sebagai kelompok babi tapi sebenarnya adalah kelompok monyet, sebagai kelompok Hiking kami. Seneng banget deh bisa dapetin temen-temen baru lagi. Disini ada, Liani Anisara (sekelompok HO juga denganku), Lydia Marchelina, Yessy, Nessye Wijaya, Indah Pratiwi, Grace Kahono, Julianthy Suento, Mason Rubianto (induk = ketua grup hiking kami), Hendra Wijaya (senior lho!), Benedictus, Alham Jumairi, Iqbal Adi Anugra dan aku sebagai anggota yang ketiga belas. Lengkaplah sudah kami. Dan tak lupa juga bersama Koko Raymond (Raymond Harris) sebagai mentor kelompok kami. Katanya kami hiking tuh sejauh 5km. Ga bisa ngitung sih berapa panjangnya, tapi kami hiking tuh hampir 3 jam (ga tau juga pulang-balik LOL). Yang pasti aku seneng banget deh ikutan HO, padahal awalnya aku udah ga minat lagi ikutan HO, soalnya banyak banget tugas, materi yang belum aku pelajari sampe sekarang juga! Nyesel deh bagi kalian yang ga ikut, apalagi bagi kalian yang udah beli “tiket” HO nya tapi ga ikut! Nyesel juga HO nya udah selesai. Kita tuh melewati kebun teh di Sukabumi yang sa…ngat luas. Melewati berbagai jalanan setapak yang curam dan kiri-kanannya adanya jurang doang. Dan ternyata, bukan hanya kami saja yang hiking ditempat ini, ada dari Polri Brimob, bahkan sampe om-om juga ikutan hiking disini. Dan tibalah kami dipuncak hiking kami, yaitu Curug Cibeurug, pertama kalinya aku melihat air terjun secara langsung, sungguh aku sang...at senang. Curug Cibeurug mempunyai arti sendirinya juga, yaitu Air terjun merah. Hahaha, kontras sekali dengan namanya. Tapi tak apalah, membudidayakan nama daerah yang khas. Air terjunnya dingin, segar sekali. Pengen rasanya mo bawa pulang hehehe.

Dan ketika perjalanan pulang melewati kebun teh lagi, kelompok 1 – 4 (aku kelompok 2) sempat tersesat, salah jalan. Kaki kananku udah sakit, tapi belum seberapa. Pas udah mo jalan lagi, lanjutin perjalanan setelah mendapatkan rute yang benar, tiba-tiba lutut kiriku yang gantian sakit, sementara kaki kananku udah agak mendingan setelah diberikan stop x (sejenis conterpain) oleh kakak UMRC (Unit Medis Reaksi Cepat). Sebenarnya udah nggak tahan, tapi tahan – tahan ajalah, aku tau sebentar lagi kita sampai. Dan benar, ketika sampai, sebenarnya aku mo minta stop x lagi, tapi diajak mandi dulu ma Anis. Aku ikut aja. Ah tau ngga, airnya tuh murni dari air sungai, makanya masih agak berpasir dan tentu saja sangattt dingin pisan euy… pas keluar dari kamar mandi nih (gantian mandi dengan Anis) kakiku udah nggak sakit lagi, emang sih kalo gerak kiri kanan sakit, tapi kalo cuman jalan doang udah ngga berasa gimana gitu. Mungkin pengaruh airnya yang dingin yang membuat kakiku agak kaku, maybe.
Selanjutnya kami mengisi waktu luang sambil menunggu air panas untuk membuat pop mie bersama teman-teman kelompok Nguk-nguk yang lain membicarakan soal talent show yang akan dibawakan oleh kelompok kami, dan kami memutuskan untuk membawakan drama. Waktu luang yang kami dapatkan ini, karena kami harus menunggu kepulangan dari teman-teman kelompok hiking yang lain, jumlah kelompok hiking kami ada 13 kelompok :)


Formative Test on October 19, 2010


October 20, 2010.
kita membahas drama apa yang akan kita bawakan. Sampai hari udah menjelang malam, dan cuaca udah mulai dingin tanpa ada yang menyadarinya sedikitpun, sampai aku yang udah mulai merasakan flu. kembali ke tenda ngambil jaket :)) dan ngumpul lagi dekat tumpukan kayu tinggi yang sementara disusun sebagai api unggun kami malam ini. kami menunggu sampai api unggun itu menyala besar dan duduk membuat bundaran disekitar api unggun. Kini saatnya makan malam. panitia acara menyediakan makanan lain dari biasanya! Mereka meletakkan 1 buah daun pisang panjang didepan setiap kelompok, ada juga yang sampai berdesak-desakan. kemudian mereka mulai meletakkan porsi makanan untuk 1 orang diatas daun pisang tersebut. Dan kelompok kami, hanya mendapatkan jatah 8 porsi untuk makan, karena katanya makanan udah habis dan senior bakal kagak dapat kalo nggak dikurangin lagi jatah makan dari setiap kelompok. Anehnya juga, hanya kelompok kami yang mendapatkan 8 porsi dari 13 porsi yang harusnya kita dapatkan, hingga 1 porsi itu harus dibagi 2 (khusus cewe). Puji Tuhan, semuanya bisa tercukupkan.

Dan inilah saatnya ketika insiden itu terjadi. Ketika selesai makan, aku berniat untuk cuci tangan barengan ma Nessye (kalo ga salah, soalnya aku makan berdua seporsi ma dia hehehe). Pas mo bangun dari posisi dudukku yang bersila, kedua lututku sangat begitu lemas! Sampai-sampai sebenarnya aku udah ga bisa berdiri lagi. Tapi aku ingin membersihkan tanganku. Aku masih bisa berdiri dan berjalan sampai ke toilet umum, terus pas baliknya aku minta Nessye untuk menemaniku ke UMRC untuk meminta stop x lagi. Koko Julian yang membantuku, ia membantuku memijit kakiku disekitar patella dan femur bawah. Terima kasih Koko Julian atas bantuannya.
Aku kembali lagi ketempat dudukku semula, dan kini aku duduk paling depan untuk menghangatkan tubuhku. tapi tetap saja tak membantu (Nessye udah balik duluan). Aku duduk didepan tapi rasanya aku menjadi makin dingin saja, aku pun memutuskan untuk kembali ketempatku yang semula, diantara teman-teman kelompokku, biar hangat. Lebih mendinganlah, tapi sungguh kakiku masih saja terasa sakit. Alham yang melihat keadaanku yang menurutnya aku sudah tak sanggup lagi, menyuruhku untuk balik saja ketenda untuk beristirahat. Tapi aku ga mau, aku pengen ikut talent show. Aku pengen ikut memeriahkannya. Walopun akhirnya aku hanya ikut sampai di yel - yelnya saja, karena kami memilih talent show drama yang otomatis ceritanya bakal panjang, jadi ditunda sampai kelompok terakhir. Sebenarnya aku kecewa, aku pengen cepet-cepet talent show aja, yaaa tapi ini malah ditunda karena talent show kita drama. Sebenarnya kalo aku lagi bersemangat, talent show kelompok kita tuh keren, lucu malahan! Tapi berhubung aku lagi drop banget nih, makanya aku ga bisa ikut, trus ga bisa nonton pula. Pas lagi drop nih aku tiduran diatas lututku, tiba-tiba seseorang mengajakku, memegangku balik ketenda. Beristirahat disana. Dan dia adalah Koko Clement. Dibantu dengan seorang temannya kak Lia yang membantuku memakai sleeping bag ku dan yang memberikanku obat penghilang rasa nyeri, akupun tertidur.
This was my first time i saw him, his arm when he touched my hand could i feel until now, exactly. But i have to put on my deepest heart cz he's not mine.

Dalam keadaan setengah sadar, aku mendengar suara temanku, yang kukenal adalah Nissa dan Syifa (teman-teman kelompok 10 HO yang semuanya setenda denganku). Mereka balik cuman mo ngambil jaket, trus mereka ngoceh ngoceh katanya tenda udah mau roboh. Dengan setengah sadar juga aku bilangin kemereka, "kalo mo evakuasi barang-barang ditenda, bilangin aku juga masih ditenda lagi istirahat." Begitulah kira-kira aku bilang kemereka. Mereka baru nyadar ternyata ada orang didalam tenda, mereka pun menyinariku dengan senter mereka. Sedetik kemudian mereka merespond atas permintaanku tadi dan pergi. Dan kini aku benar-benar tertidur. Aku tak tau berapa lama aku tertidur, karena sialnya aku tidak memakai jam dari rumah. Aku terbangun karena aku mendengar suara seseorang yang membangunkanku dari pengaruh tidur obatku, dengan mengatakan, "Ndah bangun ndah, tenda dah mo roboh." Begitu. Aku masih belum sepenuhnya sadar. Dan ketika aku yakin 100% sadar, aku melihat sekelilingku udah rame, tenda nya belom roboh. Mereka semuanya duduk bercengkrama soal event malam itu. Mereka sangat senang, terdengar jelas dari suara mereka yang tertawa riang. Tapi aku tidak. Ketika aku sadar, aku masih dalam posisi tiduran dalam sleeping bag. Saat itu aku yakin aku sadar 100%, tapi entah mengapa tiba-tiba saja aku melamun, kayak cenayang. Aku hanya menatap dan melihat kesatu titik dari tenda kami, ia mengarahkan wajahku hingga mataku tepat menatap ke arah itu, tepat dihadapanku sendiri. Satu titik itu gelap. Yang aku rasakan hanyalah kedinginan.

Aku hanya ingat, Vanessa memelukku dari samping kananku, dan koko Clement dari samping kiriku dan memegang tangan kiriku begitu hangat. aku menatanya dari balik kacamata putih yang digunakannya. Dalam, begitu dalam...
Hingga sampe saat ini setiap kali aku menatapnya ataupun berpapasan dengannya dikampus, dadaku berdegup begitu kencang. oh Tuhan apakah ini?
Once again i saw him, why did you always appeared in my face? Cz you're UMRC's member? How about the others?

Ketika aku sadar dari setiap cenayangan gelapku yang dingin, mereka terus bertanya, aku dimana, lagi ngapain, nanya siapa saja yang berada ditenda itu, dan paling utama adalah bertanya tentang perasaanku. Perasaanku waktu itu hanyalah satu, DINGIN. Tau nggak ketika aku sadar, didepanku ada, dr. Triyana, koko Clement, kak Lia, dan Vanessa. Aku ngga tau mengapa teman-temanku yang lain tak berada disitu. Ketika aku bertanya pada mereka disitu, katanya mereka diusir dulu, aku bersama dr. Triyana, koko Clement, kak Lia dan Vanessa mau ngerumpi dulu berlima doang. Begitu saja. Aku tahu mereka bohong, something happened! Aku juga ingat ketika aku keluar dari tenda, setelah ngerumpi yang sama sekali udah aku nggak ingat sama sekali tentang apa, untuk pipis, aku melihat begitu banyak orang lalu lalang ditempat sekitaran tadi kami menikmati api unggun dan talent show. Aku berniat membantu mereka, tapi setiap kali aku menatap mereka, mereka membalas dengan tatapan begitu tajam dan sinis, aku udah takut duluan untuk membantu mereka. Dan ketika itu juga, Vanessa yang menemaniku selalu menampar pipiku pelan. Aku ga tau kenapa. Pas balik ke tenda nih, temen-temenku udah pada ngumpul lagi. Kami masuk bersama-sama, bergantian. Mereka berusaha membuatku tertawa, membagikan setiap kebahagiaan dan kesenangan yang mereka dapatkan ketika talent show tadi. Katanya Budi Hartono (ketua kelas A blok 1 kemarin), Yoshi Hiro, William Sonyo(tetangga kelompokku sewaktu blok 1), dan Mason, dikerjain habis-habisan dengan mendandani mereka menjadi tante-tante bahenol dengan make up yang super duper abis menornya dan pakaian yang ekstrim ditengah malam yang semakin larut dan dingin itu. Pakaian jogging dan pakaian renang kalo ngga salah (liet difoto HO temen). Aku ikut tertawa bersama mereka, agak dipaksakan sih sebenarnya tapi lama kelamaan menjadi tawa lepas. Keceriaanku seketika buyar diganggu oleh para senior. Aku ingat, pertama adalah Koko Steven yang mengajak aku untuk pindah tenda katanya biar aku aman, tapi aku ga mau. Aku ngga ingin pisah bareng teman-temanku. Dan kedua adalah Koko Julian, aku juga ga mau. Dia berani nekat masuk kedalam tenda untuk membujukku, tapi tetap aku ga mau. Ketika ia memegang tanganku, aku mencium dia berbau alkohol, ntah benar atau tidak dia berbau seperti itu. Mereka menyerah. Dan satu-satunya cara yaitu dengan memindahkan kami semua dengan alasan tenda akan roboh. Sungguh sangat tepat, cermat nan cerdik!

Kami semua akhirnya pindah ke tenda acara, barengan ma kakak-kakak senior lain yang udah beristirahat duluan.
Sebelum tidur, aku, Ellen, Marsha dan Ellen ngerumpi ria dan mengadakan lomba siapa yang tidur duluan. Teman-teman yang lain udah pada tidur duluan karena mereka udah capek dan pengen beristirahat lebih cepat.
Aku terbangun lagi dimalam yang sangat gelap, semuanya begitu gelap. Tak ada lampu, dan tak ada penerangan. Baru kali itu aku begitu takut akan gelap, takut ditinggalkan. Aku merebahkan tanganku kesamping kanan dan kiri, mengecek keberadaan teman-temanku. Yang kuingat disamping kiriku ada Aurelia dan samping kananku ada Orlensia. Mereka tidur. Aku agak sedikit lega dan kembali melanjutkan tidurku. Tahukah kalian, semenjak pindah ketenda acara, kami semua merasa semakin dingin dari biasanya, bukan cuman aku, teman-temanku juga mengomentari hal yang sama. Ini dikarenakan pintu tenda kami terbuka dengan lebar, tak ditutup dengan restleting atau apapun untuk menutupnya.

Bangun dipagi harinya, sumpah serampah keluar dari teman-temanku (aku juga sih) bahwa pagi itu sungguh sangat dingin!!!!!! Senior bahkan lari keliling lapangan HO, dekat tenda cowo paling ujung dari tenda acara kami, hanya untuk menghangatkan badan mereka. Tapi ujung-ujungnya tetap mereka merasakan kedinginan!
Morning Sukabumi! Huft...

Kegiatan selanjutnya, kami ngumpul di lapangan HO tadi, aku sempet mengambil teh manis hangat dikantin umum sebelum kesana. Agak mendinganlah. Tapi pas tiba dilapangan, aku merasa kedinginan lagi. Senior membuat suatu kegiatan senam, namanya senam komodo atau apalah namanya, katanya supaya badan kita ngga kaku dengan dinginnya pagi dan biar agak hangat. Ketika tiba senam bareng dengan Melisa (tetangga kelompok aku di biomed 1 tapi aku ga kenal, cuman sering denger dari Vinta, ia itu nyebelin XD), ia menyentuh tanganku yang begitu dingin, katanya aku begitu sangat dingin juga wajahku pucat. Ia berniat membawaku kembali ketenda atau memanggil UMRC. Aku bertanya apakah sepucat itu, kalo ngga aku ngga mo balik. Tapi ia ngotot agar aku balik, ia meyakinkanku bahwa aku begitu pucat dari teman-teman yang lainnya. Dan akhirnya aku pun di oper ke Koko Obed (anggota UMRC juga), didudukin disebuah batu gede disamping tenda cowo. Aku merenung sejenak, begitu kedinginan. Bertanya-tanya dalam hati apa yang sebenarnya terjadi. Ketika ku termenung, tiba-tiba dia datang. Memberikanku jaket hitamnya yang menandakan dia adalah anggota UMRC, menyelimuti bagian kakiku yang telanjang karena aku hanya menggunakan celana selutut waktu itu. Aku ngga bayangin Outbond itu bisa sedingin ini, makanya aku hanya membawa celana yang selutut doang. Sekali lagi, kau menyentuh hatiku. Seorang kakak senior cewe juga membawakanku sebalon air hangat, meletakkannya ditanganku saking kakunya tubuhku untuk bergerak menerima balon hangat itu. Memberikanku kaos kakinya dan membantuku memakainya. Dan tiba-tiba, teman-teman yang lain ikutan duduk diarahku, pertama hanya seorang lalu datang lagi 2, 3 bahkan 4 orang lainnya. Ko Obed pun memutuskan untuk menggunakan tenda cowo sebagai tempat kita duduk menghangatkan diri. Kakak senior yang membawakanku balon air hangat tadi, kembali dengan balon-balon lainnya yang mulai panas untuk kami. Aku sungguh beruntung, aku udah ngga terlalu dingin lagi, berkat balon-balon panas itu dan jaket dari seseorang tadi.
Why did the smallest things like this, im worried so badly...

Waktunya sarapan pagi, semua anak-anak yang berkumpul dilapangan tadi, naik ketempat lapangan api unggun diatas. Teman-teman yang setenda tadi ikut naik ke atas. Mereka beda. Mereka berjalan sendiri, tapi aku malah digotong oleh koko Clement. Aku ngga tau kenapa, dan tiba-tiba pikiranku kosong. Tiba-tiba serasa pikiranku melayang jauh, tubuhku hanya berjalan begitu saja dijalanan yang becek karena air sungai yang terbuang begitu saja dekat cucian dan kamar mandi umum. Kakiku kaku, terasa sangat dingin walaupun aku telah menggunakan kaos kaki senior tadi. Tanganku dipegang begitu hangat olehnya. Seketika aku sadar telah berada di tenda acara, begitu banyak senior disekelilingku. Koko Clement dan Koko lainnya disamping kiriku, Vanessa disamping kananku. Yang aku ingat begitu banyak kata-kata aneh yang terucap, doa, bahasa daerah...


Aku pengen melanjutkan acaraku waktu itu, tapi aku tak diizinkan. Koko Steven mengajakku untuk keluar dari tempat acara HO kami. Membawaku keatas tempat kedatangan pertama kami, tempat kami keluar untuk hiking. Bersama Vanessa dan Kakak-kakak senior yang lain. Mereka berpura-pura ngga tau apa yang terjadi, bahkan Vanessa sekalipun. Aku merasa lapar waktu itu, aku merasa capek. Aku pun disuruh beristirahat diatas dan diberikan sarapan telur matasapi. Lama kami berada diatas, menikmati panasnya matahari dari atas situ sambil makan Jagung bakar (sebenarnya aku ngga makan, aku ngga nafsu). Aku cuman makan kerupuk yang dibeliin dr. Twiddy, menghormati pemberiannya.
Aku sempet kehilangan blackberry-ku. Aku berharap dengan alasan ini aku bisa balik ke lapangan HO, tapi ternyata tidak. Aku sama sekali ngga diijinin untuk balik ketempat itu. Walaupun untuk beberes barang-barangku. Katanya panitia yang akan mengurusnya.

Menyesal sebenarnya, pas aku udah diijinkan balik semuanya udah selesai. Padahal katanya hari itu adalah acara yang paling gila. Teman-teman semuanya disiram pake telor mentah yang udah kita bawa sebelumnya, terasi yang disediakan panitia, dan lain-lainnya. Trus mereka dimandiin oleh senior juga. Menyesal aku ngga bisa ikut :'( Sebenarnya aku marah pada mereka yang tidak mengijinkanku untuk mengikuti acara selanjutnya.
Kini aku diijinin untuk beberes dengan mendengar semua cerita seru dari teman-teman sekelompokku. Aku marah, aku sakit. Tapi aku tak dapat berbuat apa-apa. Waktu sudah tak bisa diputar kembali. :((

Sebelum kembali nih, kami disuruh ngumpul dilapangan api unggun untuk check absen dan mengambil makan siang. Makan siang dibawah teriknya matahari yang udah berada dipuncak kejayaannya, wow! Dan setelah kami makan siang, kami disuapin sesendok pudding oleh senior, sebelumnya udah diperagain oleh Koko Rudolfus. Katanya enak. Da..nn kami pun disuapin satu per satu dengan menggunakan satu sendok. Pudding nya tuh rasanya kek scotts emulsion (sejenis minyak ikan) dicampur dengan tolak angin hingga rasanya kek mint-mint gitu. Tapi aslinya pudding nya tuh berwarna coklat dibagian atas, dan putih dibagian bawahnya. Lumayanlah, ngga buruk-buruk amat.

Dipersingkat ya, akhirnya kami pun kembali pulang dengan tronton lagi dan sampai dengan selamat di Jakarta hanya melalui 1 perhentian saja. :))
Sewaktu perjalanan pulang nih, koko Nico (gaztor kami = security) berkomentar bahwa HO tahun ini paling gokil trus paling aneh, karena tahun ini katanya kita pulang dengan wajah yang hiperemis. Taon lalu ngga kek gini soalnya, taon lalu mereka pulang dengan wajah yang tampang lesu ga bersemangat juga diiringin guyuran hujan.
Tahu nggak aku dianterin pulang kekosanku oleh koko Daniel bareng temannya juga, dan juga Kak Lia. Makasih Koko, Cece :))

It'd be a nice Outbond, greatest experience in my life if i didnt getting sick, getting down didnt make you so worried about me. Thank you so much for your worried to me :))
Love this trip although i hate you a little bit XP



Hiking of Nguk-nguk Group at Curug Cibeurug, Cipelang, Sukabumi, East Java, Indonesia with koko Raymond



at Curug Cibeurug

No comments:

Post a Comment

Glad to have you here :)

CLICK FOR MONEY!

FellowEquality.com